Pipa penyalur (pipeline) yang menyalurkan produk gas alam sudah umum diaplikasikan di dunia industri minyak dan gas. Fungsinya bisa menyalurkan gas alam dari sumur menuju fasilitas pemroses terpusat atau menyalurkan gas yang sudah diproses dari pemasok gas menuju ke pembeli gas (pembangkit listrik, pabrik pupuk, dll). Panjang pipeline umumnya sekitar 10-30 km dan bahkan bisa mencapai ratusan atau ribuan kilometer.
Fenomena settle out pada gas pipeline adalah fenomena kesetimbangan kondisi termodinamika dari molekul-molekul gas ketika tidak ada perubahan pada sistem pipeline. Hal ini dapat diwujudkan dengan ketiadaan pasokan gas ke pipeline dan ketiadaan penyedotan gas dari pipeline sehingga menyebabkan molekul-molekul gas yang ada didalam pipeline akan mencari kondisi kesetimbangannya. Kondisi tekanan pada sisi pemasok gas yang lebih tinggi akan perlahan menurun, sedangkan kondisi tekanan pada sisi pembeli gas yang lebih rendah akan perlahan meningkat. Ketika beda tekan antara dua titik ini hampir sama atau tidak ada perbedaan, maka bisa disebut keadaan ini adalah keadaan settle out. Tekanan pada kondisi ini disebut settle out pressure, sedangkan waktu yang dibutuhkan ketika dua sisi tersebut ditutup sampai mencapai kondisi tekanan yang setimbang disebut settling time.